Setiap hari ada cinta di Literacy Coffee

Datanglah mencari Tjinta! Kira-kira begitulah jargon unggulan Literacy Coffee sejak 2017 berdiri pertama kali. Mengapa demikian? Sebab bicara Literasi, kita mesti membaca dan mengkaji seluruh ilmu pengetahuan dengan cinta. Di setiap buku, ada cinta tertulis termasuk kisah toko-toko besar dalam biografi seperti Ir.Soekarno, Moh,Hatta, Cut Nyak Dien, Rohana Koedoes, Pramoedya, Gusdur, Tan Malaka bahkan Gusdur. Bayangkan jika tidak ada cinta yang terselip di setiap buku yang kamu baca, maka membaca akan terasa hampa seperti tertulis di lagu Kata Pujangga. Tidak hanya itu, imajinasikan jika kamu tidak punya kecintaaan terhadap literasi, maka kamu akan buta huruf dan tidak melek ilmu pengetahuan yang dari ke hari semakin update. 

Sumber : Istimewa

Pengalaman Kahlil Gibran dan syair sayap-sayap patahnya menyebutkan bahwa cinta adalah ketika kamu masih bisa tersenyum sembari menitikkan air mata disaat kamu melihat orang yang kamu cintai sedang bersama orang lain. Sama halnya pengertian Sapardi Djoko Damono yang ingin kita mencintai dengan sederhana seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Lebih dari sekedar definisi, cinta juga merupakan tindakan murni yang didedikasikan untuk orang lain, seperti halnya dilakukan oleh Rohana Koedoes yang membela perempuan melalui tulisan dan pelatihan. Selain itu, definisi cinta yang tertulis dalam buku Bumi Manusia juga bukan sekedar kisah kasih antara Minke dan Annelies, tapi juga cinta kepada Bangsa Indonesia yang dijerat kolonialisme. 

Matius 11:28 menyebutkan "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu". Begitulah kira-kira ayat ini bergema di telinga dan ingatan setiap kita yang menegaskan bahwa cinta yang ditawarkan adalah ketenangan dan kelegaan dimana setiap penikmatnya tidak merasa menderita merasakan cinta. Literacy Coffee melalui setiap diskusinya atau dialognya sering menjadi wadah berbagi cinta antar satu individu dengan individu lainnya dimana ada rasa ingin berbagi, menerima pendapat, memberi dukungan juga mengapresiasi satu sama lain. Tak hanya berhenti disitu juga, Literacy Coffee menyuguhkan ruang intim untukmu bercinta dengan buku-buku dan kopi penambah aroma kasih di setiap seruputnya.

Happy Valentine, Licolicious!


Posting Komentar

0 Komentar