Humans Of Medan Menakar Rejeki ala Pak Thamrin.




Ikut Orang Tua merantau ke Medan tahun 1975, memulai proses untuk mengais rejeki kerja di bidang Konveksi, sebagai tukang jahit celana jeans, namun keadaan pasar kurang mendukung, dan modal yang lumayan untuk aktivitas tersebut sehingga berpikir untuk beralih. 

15 tahun lalu, melihat becak terpakir di sekitar rumahnya berpikir untuk berjualan es dawet keliling. Dan keterusan sampai saat ini. 

Pak Thamrin memulai aktivitasnya sekitar pukul 10.00 wib, mulai dari jalan pintu air, sm raja sekitarnya. Tentunya sebagai penjual harus paham  target pasar, dengan itupulah pak Thamrin bisa sekedar mengetahui beragam bahasa Lokal, Batak Toba, Selatan, Nias dan laen sebagainya. Dia sangat paham etnis apa saja yang mendiami lokasi-lokasi tertentu. 

Pak Thamrin menjadi hal yang cukup menginspirasi dengan takaran rejekinya, pukul 17.00 wib, wajib pulang kerumah, habis tidak habis jualannya, jika pasar mendukung kadang jualannya habis hanya dalam hitungan jam, saat itu pula dia pulang ke rumah, tidak pula harus produksi lagi bahan jualan meski waktu masih panjang. 

Begitu juga dengan bulan puasa tentu tawaran untuk jualan bukaan sama pak Thamrin datang, tapi tetap kuat dengan prinsipnya. Hormat pada pak Thamrin. 

#humansofmedan #medan #quotes #photography

Posting Komentar

0 Komentar