Ribuan mahasiswa berbagai kampus di Medan yang dibubar paksa oleh polisi sore tadi di kantor DPRD Sumut sebagian menghambur ke lapangan Benteng. Sejumlah mahasiswa bahkan masuk ke halaman markas Kodim BB yang terletak di sebelahnya. Petugas TNI yang berjaga di gerbang membolehkan mahasiswa masuk dan membasuh wajah mereka yang terkena serangan gas air mata polisi dengan air.
Polisi yang terus mengejar mahasiswa kemudian mengarahkan tembakan mobil water canon ke arah lapangan Benteng dimana puluhan tentara berpakaian dinas membaur bersama ratusan mahasiswa. Tembakan water canon mengenai massa di lapangan Benteng dan menuai protes dari tentara. Keributan sempat terjadi antara tentara dan polisi. Seorang tentara bahkan mendatangi mobil water canon dan perang mulut dengan sejumlah polisi yang berada di depan gedung DPRD Sumut. Seorang pria diduga intel polisi bahkan diamankan dan dipukuli sejumlah tentara dan nyaris diamuk massa mahasiswa karena diduga menghina tentara yang berada di lapangan Benteng.
Kapolda Sumut Agus Adrianto yang hadir di lokasi aksi kemudian memerintahkan seluruh jajarannya mundur dari lokasi aksi agar masuk ke gedung DPRD Sumut untuk rapat konsolidasi. Keributan antara dua institusi itu pun kemudian mereda.
1 Anggota Dewan dan 17 Mahasiswa Ditangkap dan Dipukuli Polisi
Seorang anggota DPRD Sumut Pintor Sitorus dari Fraksi Gerindra dipukuli polisi saat hendak merekam polisi yang memukuli mahasiswa yang diamankan di sebuah ruangan di DPRD Sumut. Pintor akhirnya diselamatkan rekan sesama anggota dewan yang kebetulan mendatangi aksi brutal tersebut dan mengamankannya dari lokasi. Selain itu, sedikitnya 17 mahasiswa yang diduga ikut berdemo ditangkap polisi di lokasi aksi. Mahasiswa tersebut berasal dari UIN, USU, UMSU, dan UNHAR, dan masih ditahan di Polres Medan. Penangkapan ini dilakukan setelah sejumlah polisi berpakaian preman menyisir lokasi aksi dan membawa sejumlah orang yang diduga mereka mencurigakan. Sebagian yang ditangkap bahkan dipukuli sejumlah polisi saat akan dibawa ke ruangan di gedung DPRD Sumut.
Tak satupun wartawan yang dapat memasuki ruang pengamanan polisi tersebut. Sejumlah video pemukulan mahasiswa yang ditangkap oleh sekumpulan polisi baik berseragam maupun berpakaian preman beredar di sosial media. Video tersebut menampilkan kebrutalan polisi dalam menangani mahasiswa yang ditangkap kendati belum jelas apa kesalahan mereka. Penangkapan tersebut diduga untuk mencari pelaku pengrusakan mobil patroli polisi yang diparkir di depan gedung DPRD Medan.
Hingga pukul 19.00 tadi, massa mahasiswa terlihat masih ada yang bertahan di depan lapangan Benteng dan sebagian di lapangan merdeka Medan untuk evaluasi aksi dan konsolidasi. (lico)
0 Komentar