5(LIMA) HAL SALAH KAPRAH TENTANG LITERACY COFFEE, NO 4 PASTI PERNAH KAMU LAKUKAN/PIKIRKAN.

1. Hanya Buka Saat Diskusi

    Ini hal yang salah. Literacy Coffee kerap kali dianggap udah sebagai warung kopi penyedia ruang diskusi dan hanya buka saat waktu diskusi saja. Itu salah besar, lho! Ternyata Literacy Coffee itu selalu buka kecuali tutup (tutupnya ini pun jarang mungkin setahun 1 kali baru tutup), jadi pandangan dan opini bahwa Literacy Coffee buka hanya setiap ada diskusi itu SALAH BESAR.


2. Tempat "Sekelompok" Orang

    "Ah, jangan ke situ. Itu tempat orang tertentu saja." begitu mungkin kalimat  salah kaprah yang pernah kamu dengar atau mungkin kamu sendiri yang ucapkan. Kalimat di atas jugaa sama salahnya. Literacy Coffee itu tempat semua orang dan semua golongan tidak peduli kamu umur berapa, gendermu apa, kuliah atau sekolah dimana, tinggal dimana, ideologimu apa. Kamu diterima di Literacy Coffee.


3.Buku Tidak Boleh Dibaca, Apalagi Dipinjam

      Sudah pada tahu tentunya dengan buku yang ada di Literacy Coffee. Ya dari namanya saja pergabungan antara literasi dan kopi, cuma dikemas dalam bahasa Inggris, yaitu "LITERACY COFFEE".

     Sudah langsung saja pasti tergiurkan dengan buku yang ada di salah satu ruang terbaik baik di kota Medan ini. Jangan tahan selera kamu, untuk membaca atau sekedar mengelusnya. Jadi menurut informasi terpercaya buku yang tersedia di Literacy Coffee ini boleh dibaca di tempat  bahkan boleh dipinjam untuk dibaca kost atau rumah. Cuma tidak segampang itu, Fergusoo! Untuk meminjam buku ini supaya kamu bisa membaca di kost atau di kampus,  harus menjadi anggota terlebih dulu. Gimana caranya jadi anggota? Kamu cukup donasi tiga buku dan kamu menjadi anggota seumur hidup. Gampang, kan? Buku-buku di Literacy Coffee kini boleh kamu baca dan pinjam.


4. Menu di Literacy Coffee Gratis 

   "V60 dua! Tubruk dua! Indomie Tan Malaka satu! Jangan pakai lama ya, Bang!
Oh, iya. Sama air putih satu!"

    Begitu mungkin cara kita memesan makanan atau minuman di semua warung yang pernah kita datangi, tapi jika di Literacy Coffee ada yg berbeda. Apalagi jika ada diskusi. Banyak dari kita yang siap mesan, pesanan datang, kita nikmati sampai larut, dan saat pulang, kamu teringat belum membayar. Ini adalah penyakit yang bernama amnesia, bahkan ada juga yg pura pura lupa. Penyakit lupa ini sangat berbahaya. Tidak boleh kamu teruskan, ya. Masa ntar kamu lupa siapa dirimu. Jangan pernah berpikir sedikitpun Literacy Coffee ini didanai lembaga sejenis ataupun NGO, atau malah mengatakan "Ahh sudah banyak untungnya!" kalau sudah banyak untungnya mungkin Literacy Coffee sudah punya 6 cabang dan 9 ranting. Mengutip kata teman saya yang sudah berkuliah selama 3 tahun di kampus swasta kota medan "Kalau tidak kita siapa lagi, dari kita untuk kita nya ini." Jadi keberlangsungan Literacy Coffee ada di tangan kita.

5. Diskusi / Berkegiatan = Bayar

    "Gimana caranya buat diskusi di Literacy Coffee? Gimana busking di Literacy Coffee? Gimana? Gimana?"
   Mungkin banyak pertanyaan kalian tentang itu, jadi setelah 8 jam 30 menit 60 detik saya berada di Literacy Coffee, ternyata ada kabar gembira! Apa itu? Bukan kulit manggis, ya!
Tapi diskusi dan berkegiatan di Literacy Coffee itu gratis!
Tidak ada biaya parkir, gedung, sound, pulsa, apalagi biaya kebersihan. Jadi buat kalian, apalagi kelompok mahasiswa, jangan asik di sekret itu aja kalian, gak nya juga revolusi, sekali-kali keluar tunjukkan taring itu, jangan eksklusif kali, ada ini wadah, bisa kalian jumpa orang dari berbagai sudut pandang, ini jelas dialektika itu, gak kelen manfaatkan!
Payah bilanglah.

Jadi kalau bayar berdiskusi dan berkegiatan di Literacy Coffee itu hal salah kaprah. Kelen jumpai ownernya atau timnya, kelen tentukan tema dan tanggal, pas hari H, jadi barang itu.

Itu hasil pemikiran setelah berada 8 jam 30 menit 60 detik di Literacy Coffee. 
Semoga hal-hal salah kaprah yang saya sebut di atas tidak kita pikirkan lagi dan ucapkan, atau ada hal salah kaprah yang masih terpikirkan tentang salah  satu ruang terbaik di Medan ini? 

*penulis Martin Jaya Sinurat (admin salah satu onlineshop ) 

Posting Komentar

0 Komentar