Literacy Coffee dan Institut Sumatera akan mengadakan pemuratan film dokumenter berjudul “Beta Mau Jumpa”. Film ini menceritakan mengenai konflik agama yang terjadi di Ambon.
Lima ribu korban tewas dan setengah juga mengungsi akibat konflik Ambon 1999-2002. Dokumenter 35 menit ini menceritakan upaya perempuan dan anak muda menggalang perdamaian dan menjembatani kesenjangan hubungan antara Kristen dan Muslim yang telah lama mengalami segregasi pascakonflik.
Film dokumenter ini merupakan hasil produksi dari kerja sama antara CRCS Universitas Gadjah Mada dengan Boston University, The Henry Luce Foundation, dan Watchdoc.
Beta Mau Jumpa adalah film kedua dari seri Indonesian Pluralities. Film pertama, tentang penghayat kepercayaan atau agama leluhur, berjudul “Atas Nama Percaya”.
Setelah pemutaran film akan dilanjutkan dengan diskusi mengenai film tersebut. Diskusi akan dibimbing oleh Dios Lumbangaol sebagai moderator, serta akan hadir pembicara diskusi Wanri Lumbanraja (Parmalim), Ferry Wira Padang (Aliansi Sunut Bersatu), Faonasokhi Daeli (Young Interfaith peacemaker Community Medan).
Tujuan pemutaran film dan diskusi ini untuk mengkampanyekan kerukunan umat beragama serta untuk memperingati dimulainya Pekan Harmoni Antariman Sedunia (World Interfaith Harmony Week) yang dideklarasikan PBB.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Februari 2020 di Literacy Coffe pada pukul 19:00-Selesai. Acara ini dibuka untuk umum dan gratis, mari datang dan ajak teman anda.
0 Komentar