SEKS BUKAN TABU

Ketika pernyataan Komisioner KPAI Sitti Hikmawaty yang menyebutkan kalau perempuan bisa hamil karena berenang bareng lawan jenis, sebagian dari kita tertawa, menjadikannya meme, dan menganggapnya sebagai suatu tindakan terabsurd di negara +62 tahun 2020 ini.

Tapi kalau kita mau melakukan perenungan lebih dalam, pernyataan hamil lewat berenang ini menunjukkan seberapa primitif informasi terhadap seks. Itulah yang terjadi ketika seks menjadi tabu untuk dibicarakan, didiskusikan di ruang-ruang publik, terutama di lingkup keluarga.
Demi menjauhkan diri dari kemungkinan-kemungkinan maksiat, terhindar dari pelecehan, menjunjung moralitas, adalah alasan-alasan klise kenapa seks ditutup serapat-rapatnya. Apakah seks setabu itu untuk dibahas? Padahal, ketika kita mendapatkan informasi seks yang tepat akan sangat membantu mencegah terjadinya pelecahan dan risiko-risiko lainnya. 

Nah, topik ini akan dikupas pada sebuah sesi diskusi bersama @esterpandiangan, penulis buku "Akibat Menabukan Seks" dan Lia Anggia Nasution, dosen dan ketua FJPI Sumut. Dihelat pada Jumat, 6 Maret 2020 pukul 19.00 - 22.00 wib di Literacy Coffee. Mari ramaikan, teman-teman!

Posting Komentar

0 Komentar