Memoar Seorang Dokter Perempuan

Ditulis : Bintang Ladenava
Penulis : Nawal El Saadawi
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
110 halaman

Setelah membaca Perempuan di Titik Nol karya Nawal El Saadawi saya memutuskan membaca karyanya yang lain yaitu Memoar Seorang Dokter Perempuan.

Seorang perempuan muda bangsa Mesir memutuskan untuk studi ilmu kedokteran, dan menjadi satu-satunya perempuan dalam kelas. 
Di ruang autopsi disadarinya bahwa Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa lelaki dan perempuan ditempatkan secara berdampingan.
Seorang perempuan memiliki organ lelaki, ada yang kelihatan dan tersembunyi, sedangkan seorang lelaki  juga memiliki hormon perempuan di dalam darahnya.

Tetapi budaya dan tradisi sejak dulu menempatkan perempuan berada di dapur, dengan bawang-bawang, juga sayur-sayur. Lelaki yang bebas melompat, juga perempuan yang harus berambut panjang, perempuan yang tak boleh tertawa keras, juga harus bersikap melayani. Ya mungkin beberapa keluarga telah merdeka dari pemikiran usang tersebut tapi tidak semua menikmatinya.

Tidak hanya mengupas usangnya tradisi patriarki dalam keluarga, novel ini juga membawaku mempelajari lagi bagaimana relasi yang sehat, dan bagaimana arti sukses dalam pencapaian-pencapaian yang ingin kita raih.

Kadang kita mencapai banyak hal tapi didasari dendam,  kita mencapai segala pamor, uang, dan nama, tapi saat pulang ke rumah kita merasa kosong.. Lewat novel ini aku belajar bagaimana memahami tentang kehidupan, tentang pencapaian, tentang cinta ke sesama.


Posting Komentar

0 Komentar