Kapolres Medan diminta segera mengusut tuntas kasus pelemparan batu dan bom molotov sebagai bentuk teror yang terjadi di Medan. Pasalnya, belum tuntas kasus teror di Literacy Coffee pada Sabtu (12/10) lalu, seminggu kemudian tepatnya Sabtu dini hari , kantor LBH Medan Jalan Perdana Medan juga terkena teror yang sama.
Berdasarkan CCTV yang ada di lokasi kejadian, terdapat dua pelaku pelemparan bom molotov. Dari CCTV juga bahkan diketahui percikan api telah mengenai jaket salah satu pelaku. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 02.30 pagi. LBH Medan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Medan. Dari tempat kejadian ditemukan ada dua titik yang terkena lemparan molotov. Beruntung api cepat dipadamkan karena ketahuan warga.
Seminggu sebelumnya di Literacy Coffee, sekira 10 orang mengendarai sepeda motor terlihat melempari kaca nako kedai kopi tersebut dengan batu besar dan 3 plastik bensin ke arah kedai dari balik pagar. Sebuah botol berisi bensin dan bersumbu sempat dilemparkan namun apinya padam saat menyentuh tanah. Seorang saksi mata yang kebetulan berada di dekat lokasi dan melihat para pelaku langsung berteriak. Hal itu membuat para pelaku langsung kabur dan sempat menjatuhkan satu helm. Menurut saksi, Amanda, para pelaku berusia sekira 20-an tahun dan berpakaian kemeja rapi.
Polisi dari Polsek Medan Kota yang terletak tak jauh dari lokasi tiba pada pukul 4 pagi usai pemilik Literacy Coffee, Jhon Fawer, melaporkan kejadian tersebut. Polisi langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi. Pada Sabtu malamnya polisi kembali datangi lokasi dan kembali meminta keterangan. Namun hingga saat ini belum ada progres siapa para pelaku dan apa motif. Jhon Fawer sangat berharap kasus teror ini segera tuntas, agar tidak ada lagi kejadian serupa dan merusak ketentraman di wilayah kota Medan.
0 Komentar