DUKUNGAN UNTUK LITERACY COFFEE

Dalam upaya mendukung Literacy Coffee yang diinisiasi oleh Jhon Fawer Siahaan yang sedang melakukan penggalangan dana untuk menjadi pusat literasi independen berbasis kedai kopi di kota medan maka dengan bangga dan penuh hormat SIMPANG-SIUR DISTRIBUTION merilis salah seorang tokoh pendidikan dan GURU pertama sekolah modern dari batak. 100% keuntungan dari penjualan seri pertama (12 pcs) akan didonasikan seluruhnya ke literacy coffee.

Willem Iskandar lahir di Pidoli Lombang tahun 1840, punya nama lahir Sati Nasution bergelar Sutan Iskandar, yang diwarisi nya dari leluhur nya yang merupakan raja-raja lokal di panyabungan sumatera utara. Willem adalah nama baptis yang diterimanya saat di baptis di Belanda, nama Willem diambil dari raja Belanda yang saat itu bertahta.

Willem bersekolah selama tiga tahun di sekolah rendah untuk anak2 pribumi (indlandsche schoolan) di Panyabungan kota, Mandailing Natal dan selesai pada tahun 1855, setelah lulus willem langsung menjadi guru di sekolahnya, umur nya baru 15 tahun. Asisten residen Mandailing Angkola Alexander Philippus Godon melihat anak muda yang berbakat dan sangat cemerlang, lalu memutuskan untuk mengajaknya ke Belanda melanjutkan pendidikan. Mereka berangkat pada 1857 dan menjadi orang batak pertama yang menginjakkan kaki di eropa.

Bulan oktober 1860 willem berhasil lulus dan mendapatkan ijazah Guru Bantu (hulponderwizer) dan berhasil mendapatkan beasiswa untuk menjadi Guru Kepala. Namun nasib berkata lain, pertengahan 1861 willem menjalani serangkaian operasi pengeluaran abses karena terserang influenza dan gangguan paru2, beasiswa yang didapatnya dicabut dan terpaksa pulang ke Panyabungan dengan menumpang kapal Petronella Catharina dengan ditemani seorang dokter.

Kepulangannya disambut meriah oleh penduduk panyabungan, karena willem menjadi orang pertama yang pulang dengan membawa ijazah dari Eropa dan menjadi kebanggaan semua orang dari tanah kelahirannya, willem seolah "maroban sulu di na galap, maroban tungkat di na landit" (membawa cahaya dalam kegelapan, membawa tongkat di tempat yang licin).

Sakit tak membuatnya berhenti, semangatnya untuk memajukan masyrakatnya melalui pendidikan tetap berkobar, Desember 1861 Willem berangkat ke Batavia menemui Gubernur Jendral Sloet van den Boele untuk memperoleh izin pendirian sekolah guru Tano Bato, yang menjadi sekolah guru pertama di Batak, dan sekolah guru kedua di seluruh Hindia Belanda. Sekolah guru (kweekschool) pertama ada di Bukit Tinggi Sumatera Barat.

Sekolahnya berkembang dengan pesat, willem giat mensosialisasikan sekolahnya door to door pada masyarakat sekitar untuk menepis kekuatiran mahalnya biaya sekolah di tempatnya. Willem tak hanya mengajar di kelas, namun di halaman sekolah, dia mengumpulkan masyarakat sekitar untuk mengajarkan baca-tulis, bahasa Belanda dan ilmu2 lain. Aktivitas nya ini kemudian menimbulkan pengawasan ketat dari Belanda.

Willem berpendapat, bahwa melawan penjajah tak melulu bicara tentabn angkat senjata, jika semua orang mengangkat senjata, lalu siapa yang akan melakukan kaderisasi dalam pendidikan?

Pada 1874, willem berangkat kembali ke Belanda untuk melanjutkan pendidikan menjadi guru kepala (hoofdonderwizer) dan membawa delapan orang pribumi, masing2 dua orang dari  Manado, Mandailing, Sunda, dan Jawa. Tiga orang diantara nya meninggal di Belanda dikatenakan faktor cuaca dan psikologis. 

Kematian tiga kawan nya (Banas Lubis, Ardi Sasmita) memberikan pukulan yang berat bagi Willem, untuk meredakan tekanan hidup yang dialaminya, asisten residen Godon menyarankannya untuk menikah. Willem lalu menikahi perempuan Belanda Maria Jacoba Winter pada 27 Januari 1876 di Amsterdam. Namun pernikahan ini hanya bertahan kurang dari empat bulan. Rangkaian peristiwa ini semakin menurunkan kondisi kesehatan Willem, hingga meninggal pada 8 Mei 1876 di Amsterdam.

Selain mengajar, ada banyak karya yang ditulis oleh Willem Iskandar, prosa, cerita pendek dan juga karya terjemahan. Yang paling terkenal adalah kumpulan prosa  Si bulus-bulus si rumbuk-rumbuk, yang menjadi sumber kutipan yang ada dibelakang kaos yang dikenakan oleh model. 😉

NB. Dijual dengan harga 110 ribu, tersedia dalam warna hitam ukuran M L XL

Sumber :  Facebook Jovan Siahaan

Posting Komentar

0 Komentar